Sistem Smart Microgrid di Pabrik CPO Mini.
Jakarta, Induk KUD – Dalam beberapa hari ke depan, Sabtu, 20 Juli 2019, Pabrik CPO Mini dan Biomass Power Plant, kolaborasi Induk KUD dengan Controlnet, Taiwan melalui PT. Makmur Indah Selaras Internasional di Muaro Jambi, Jambi, akan diresmikan dan mulai beroperasi.
Ada yang sangat menarik dalam beroperasinya Pabrik CPO Mini berkapasitas 5 Ton/jam dan Biomass Power Plant ini. Lumrahnya sumber pasokan listrik untuk Pabrik CPO Mini, selain dipasok oleh PLN juga menggunakan Biomass Power Plant dari limbah hasil proses pabrik.
Biomassa dalam bentuk tandan kosong dan cangkang sawit merupakan potensi yang dimiliki yang dapat digunakan sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (Biomass Power Plant). Umumnya setiap 1 Ton Tandan Buah Segar (TBS) akan menghasilkan limbah padat berupa serabut (fibre) 130 kg (13%), cangkang (shell) 65 kg (6,5%), tandan kosong (empty fruit bunch) 230 kg (23 %) dan limbah cair (POME) sekitar 600-700 kg.
Nah…., Apa yang istimewa dari Pabrik CPO Mini Induk KUD ini?. Menurut Direktur Utama Induk KUD, Portasius Nggedi, Induk KUD bersama mitra dari Taiwan mengembangkan Sistem Pembangkit Listrik Hibrid Energi Baru Terbarukan (EBT) Smart Microgrid. Portasius menambahkan, Sistem Smart Microgrid yang dikembangkan merupakan gabungan pembangkit dari sumber energi terbarukan yaitu panas matahari dan biomassa, terdiri dari Intelligent Inventer yang dapat mengkonversi sumber energi DC yang berasal dari panas matahari dan Biogas dari limbah Pabrik CPO Mini untuk pemakaian listrik AC.
“Kelebihan dari sistem ini adalah jika pasokan berlebih, maka akan disimpan di dalam baterai dan akan digunakan pada saat beban puncak (peak load)”, jelas Portasius Nggedi. “Kami tetap mendapat pasokan listrik dari PLN, pasokan listri dari PLN akan berjalan, pada saat kebutuhan listrik tidak dapat dipasok sepenuhnya dari energi baru dan terbarukan”, imbuhnya.
Portasius Nggedi menjelaskan bahwa Sistem Smart Microgrid yang dikembangkan di Pabrik CPO Mini ini merupakan yang pertama dioperasikan pada Pabrik CPO Mini di Indonesia. “Kami yang pertama, belum ada Pabrik CPO Mini yang mengembangkan pasokan energi dari Sistem Smart Microgrid”. Selanjutnya dia menjelaskan, sesuai perhitungan, pasokan listrik dari Sistem Smart Microgrid yang dikembangkan ini mampu memasok listrik untuk tiga unit Pabrik CPO kapasitas 5 Ton/jam seperti yang akan diresmikan dan mulai beroperasi Sabtu besok.
“Kami akan membangun lagi dua unit Pabrik CPO Mini di dekat Pabrik CPO yang ada saat ini, pasokan listrik akan diambil dari Sistem Smart Microgrid yang kami kembangkan”, jelasnya. Kedepan pengembangan Pabrik CPO Mini dan Sistem Smart Microgrid akan dibangun di bererapa daerah potensial, kerjasama dengan anggota Induk KUD maupun mitra usaha. “Sungai Bahar Jambi, Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan telah kami survey, saat ini kami sedang melakukan study lanjutan, semoga dapat terlaksana dalam waktu dekat”, tutup Portasius Nggedi. (TAB)