Mon - Fri : 09:00 - 17:00
info@tarimcap.com
03-7628 5965

Demplot Perdana Pupuk Biokonversi di Jambi

Demplot Perdana Pupuk Biokonversi di Jambi

//
Posted By
/
Comment0
/
Categories

Jakarta, Induk KUD – Sebagai petani, memupuk tanaman sudah sangat membudaya dan menyatu, sehingga tidak heran kebanyakan petani mengalami kesulitan mengelola tanah dan tanamannya tanpa menggunakannya, pemupukan menjadi jaminan pengolahan lahan berhasil dan bisa menghasilkan hasil panen berlimpah.

Pemakaian pupuk anorganik atau kimia yang tidak terkontrol ternyata menimbulkan dampak sistemik terhadap semua kehidupan, kerusakan lingkungan, gangguan kesehatan, menurunnya kualitas dan jumlah hasil panen, rusaknya struktur tanah serta residu yang bisa mematikan mikroorganisme positif yang dibutuhkan.

Dampak sistemik dari penggunaan pupuk anorganik atau kimia yang tidak terkontrol tersebut dapat dikurangi dengan penggunaan pupuk hayati (biofertilizer). Pupuk hayati adalah larutan konsentrat campuran sel-sel beberapa jenis mikrorganisme tertentu yang aktif (hidup), diantaranya mikroorganisme pengikat nitrogen, pelarut pospat dan pengurai senyawa organik, yang dapat menyuplai nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, memperbaiki dan mengembalikan kesuburan tanah, dengan memperbaiki kondisi biologi, fisik dan kimia tanah, sehingga dapat menstimulasi tersedianya sumber hara bagi tanaman.

Untuk itu, Induk KUD telah menjalin kemitraan dengan PT. Sinalsal Anugerah Indonesia, sebagai distributor Pupuk Hayati Cair Biokoversi (PHCB) untuk menyalurkan PHCB. Pupuk Hayati Cair Biokonversi (PHCB) berbahan aktif organisme hidup yang berfungsi untuk menyediakan hara tanah, dan hara dalam tanah bagi tanaman.

Pupuk ini diproduksi secara organik, tanpa proses maupun campuran bahan kimia, dan menghasilkan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman secara natural. Pupuk ini juga sangat cocok untuk petani atau perkebunan organik karena di dalamnya terdapat komposisi lengkap semua zat organik yang dibutuhkan oleh tanaman juga dengan fungisida dan insektisida organik yang dapat mencegah penyakit dan mengusir hama secara alami.

Sebagai tindak lanjut kemitraan tersebut, bekerjasama dengan Pusat KUD Jambi, pada tanggal 20 September 2019, telah dilakukan Demontration Plot (demplot) Perdana Pupuk Hayati Cair Biokoversi (PHCB) atau uji coba perdana PHCB di lahan perkebunan kelapa sawit seluas 11 Ha di Jambi. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan atau membuktikan secara nyata tentang cara dan/atau hasil penerapan penggunaan PHCB pada lahan perkebunan kelapa sawit.

Tampak hadir dalam demplot perdana tersebut, Ketua Umum Induk KUD, Herman Y.L. Wutun, Direktur Utama Induk KUD, Portasius Nggedi dan Ketua Umum Pusat KUD Jambi, HS. Djono. Pada kesempatan demplot perdana tersebut, Ketua Umum Induk KUD, Herman Y.L. Wutun menyampaikan bahwa demplot perdana PHCB ini merupakan salah satu upaya dari Induk KUD untuk memfasilitasi petani anggota dalam penggunaan pupuk hayati dalam rangka meningkatkan produksi pertaniannya.

Herman Wutun menambahkan bahwa jaringan Induk KUD-Pusat KUD-KUD selama ini itu sangat dibatasi untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi, selain jumlahnya terbatas, wilayahnya juga dirayonisasi. Wilayah Pusat KUD yang seharusnya satu propinsi melayani seluruh KUD ternyata dibatasi satu kabupaten dan juga beberapa KUD saja. “Jadi terkesan seolah olah kita mendiskriminasi pelayanan terhadap anggota terhadap penyediaan pupuk”, imbuhnya.

Selanjutnya Herman Wutun menjelaskan bahwa jika hasil demplot PHCB ini sukses dan sesuai ekspektasi, maka, tentunya ini dapat menjawab salah satu permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan pupuk berkualitas untuk peningkatan produksi. “Kita akan mampu memenuhi kebutuhan petani kita, jika produksi meningkat, tentunya juga meningkatkan penghasilan dan daya beli masyarakat petani anggota kita, kita ingin petani pegang uang yang lebih banyak dibandingkan selama ini”, jelasnya.

Dalam demplot perdana ini, Pusat KUD Jambi mempersiapkan lokasi dengan lahan seluas 11 Ha untuk penggunaan Pupuk Hayati Biokonversi. Sebagai demplot perdana dengan lahan yang cukup luas, demplot perdana ini menjadi berskala nasional, bukan skala kampung. Ini menjadi percontohan untuk seluruh KUD di Indonesia “Kalau Jambi sukses berarti seluruh Indonesia sukses”. “Kita punya satu tekad, kita harus sukses di Jambi supaya anggota kita, Pusat KUD di seluruh Indonesia bisa menikmati keberhasilan yang ada di sini”, pungkas Herman Wutun.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama Induk KUD, Portasius Nggedi menyampaikan bahwa setelah demplot perdana di Jambi, selanjutnya akan dilakukan demplot PHCB di lahan perkebunan sawit di Riau dan Sumatera Utara, tanggal 23-28 September 2019. “Tahap awal kami melaksanakan demplot PHC di perkebunan sawit anggota di Sumatera, kami masih menjadwalkan untuk melakukan demplot di sentra budidaya padi di Bali dan NTB”, terangnya.

Seperti diketahui, sekarang ini sedang terjadi tren penggunaan pupuk hayati dan organik di kalangan petani. Hal ini disebabkan karena petani mulai memahami bahwa dengan pupuk hayati dan organik bisa menjaga kualitas lingkungan dan tingkat kesuburan tanah. Pemicu yang lain juga adalah semakin mahalnya pupuk anorganik dibandingkan pupuk hayati dan organik. Ikhtiar Induk KUD ini merupakan salah satu upaya dalam penyediaan pupuk berkualitas dalam rangka meningkatkan produktivitas tanaman, sekaligus meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, selain untuk mencegah peredaran pupuk dan pestisida palsu. (TAB)

Leave a Reply